Minggu, 11 Maret 2012

Pembinaan Konstruksi Daerah Ujung Tombak Kehandalan Konstruksi Nasional

Jakarta, 01/03/12 (BP Konstruksi) - Pembinaan konstruksi di masa depan akan sangat tergantung kepada kehandalan dan ketangguhan pengelolaan sektor konstruksi di daerah dalam rangka menunjang perekonomian nasional. Oleh karena itu, transformasi pembinaan konstruksi daerah sangat dibutuhkan. Demikian disampaikan Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Bambang Goeritno, pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pembina Jasa Konstruksi Nasional, kemarin Kamis (01/03), di Jakarta.

Pemerintah menyadari sangat menyadari bahwa pembangunan Infrastruktur merupakan faktor kunci dalam persaingan global. Terbukti anggaran pembangunan infrastruktur setiap tahun selalu naik dengan signifikan. Namun hal ini masih belum diimbangi dengan kinerja Infrastruktur yang menurut data yang World Competitiveness Yearbook 2011, kinerja infrastruktur Indonesia masih menempati ranking 76 dari 134 negara, dengan indikator : ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai dan ketidak tersediaan pasokan infrastruktur.
     ”Kondisi tersebut bisa jadi menghambat kemajuan bisnis di Indonesia”, ujar Bambang Goeritno. Sekaligus memberi kesadaran baru bahwa tantangan pembangunan infrastruktur ke depan adalah bagaimana untuk terus meningkatkan ketersediaan infrastruktur berkualitas dengan pengelolaan yang berprinsip good governance.
   Pembina Konstruksi di daerah harus lebih peka dalam mempersiapkan perangkat pendukung secara memadai untuk menunjang pembangunan insfrastruktur, tenaga kerja konstruksi harus meningkatkan kompetensi sesuai standar proporsional dengan kenaikan anggaran, juga dengan badan usaha sebagai penyedia jasa yang semakin kompeten dibidangnya, serta faktor kebijakan untuk mendukung berbagai upaya percepatan pembangunan.
    Hal tersebut diharapkan menjadi perhatian di daerah, pembinaan konstruksi kelak dianggap bukan hanya sebagai tanggungjawab Kementerian PU namun menjadi tanggungjawab semua pihak terkait. Sementara itu, asosiasi konstruksi diharapkan tidak cenderung lebih mengutamakan kepentingan kelompok saja tapi juga kualitas, dan harus fokus terhadap kompetensi jasa konstruksi. (dendy/tw/hl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar